Kamis, 13 Oktober 2011

JURNAL 14

Salam,
selamat berjumpa kembali pada edisi keempat belas. edisi kali ini jurnal Savant menurunkan sebuah tulisan yang berbicara mengenai tradisi "Rokat Tase'". Sebuah tradisi yang memiliki kearifan-kearifan dalam mengapresiasi kehidupan bersama. Apresiasi terhadap sesama manusia, dengan lingkungannya (alam) dan dengan Tuhan Sekalian Alam.Hal kecil, namun memiliki makna besar dalam kehidupan bersama. Sebab,di saat kemapanan ekonomi dan politrik menjadi kuasa betapa banyak masyarakat pesisir yang menajdi korban ketamakan penguasa. Pada hal mereka mempunyai jalan hidup yang p[erlu dipahami sehingga masih tetap bisa eksis di tengah gempuran globalisasi. Sayang memang ketika mereka hanya diajdikan sebagai obyek bukan subyek dari dirinya sendiri.Selamat membaca.

P.A.N.G.K.E.N.G
Nilai Budaya Upacara Rokat Tase’ Di Desa Pinggirpapas – Kalianget - Sumenep”
Oleh:
Yurike Ferdiyanti
Shofi Amaliyah


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Di Indonesia khususnya di daerah Jawa Timur terdapat berbagai macam kebudayaan dan tradisi. Kebudayaan yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan yang tak ternilai harganya, merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karya. Kekayaan budaya kita merupakan anugerah dari Tuhan. Setiap kebudayaan dan tradisi memiliki arti tersendiri bagi masyarakat sekitarnya. Seperti untuk nelayan, petani, dan profesi-profesi lainnya.
Di bagian timur kota Sumenep, tepatnya di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Di daerah tersebut memiliki suatu tradisi yang dikhususkan untuk nelayan yaitu Rokat Tase’. Sebagai contoh kita mengambil salah satu desa di Pinggir Papas. Di setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi budaya khas, yang berbeda dengan daerah lain. Sehingga terlihat sangat menonjol ciri khas yang terdapat disetiap daerah. Dari hasil kebudayaan, maka akan terlihat watak masyarakat di daerah tersebut, nilai dan norma, dan mata pencaharian masyarakat. Contohnya yaitu Rokat Tase’ atau Petik laut dalam bahasa Indonesia. Rokat tase’ ini menegaskan bahwa masyarakat Pinggir Papas mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Rokat Tase’ diadakan karena agar para nelayan dipermudah dalam mencari ikan, dan dijauhkan dari musibah.
Masyarakat di kota umumnya tidak mengetahui berbagai tradisi yang dimiliki masyarakat di desa. Banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti perbedaan mata pencaharian, intensitas waktu, dan pengaruh budaya asing. Masyarakat kota mayoritas bekerja sebagai pegawai. Mereka terlalu sibuk bekerja, sehingga tidak memiliki waktu untuk mengetahui tradisi-tradisi yang ada di lingkungan masyarakat desa. Selain itu banyaknya kebiasaan-kebiasaan dan budaya asing juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.
Jadi, kami mengambil judul ” Nilai Budaya Upacara Rokat Tase’ di Desa Pinggirpapas – Kalianget - Sumenep” ini karena pada saay ini, kebudayaan kita semakin terkikis oleh budaya modern, dan kami ingin masyarakat Sumenep khususnya Pinggir Papas dapat melestarikan budaya ini. Rokat Tase’ sebgai budaya tradisi lokal memiliki nilai-nilai kearifan yang perlu diaktulisasikan kembali.

1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang mendasari adanya rokat tase’ di desa Pinggir Papas,Kecamatan kalianget, Kabupaten Sumenep ?
3. Bagaimana cara rokat tase’ dilaksanakan di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep ?
4. Apa nilai-nilai budaya yang dapat ditemukan pada upacara rokat tase’ di Desa Pinggir Papas, Kecamatan kalianget. Kabupaten Sumenep ?

1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian karya tulis yang berjudul Rokat Tase’, kami membatasi masalah hanya pada tradisi Rokat Tase’ yang terdapat di desa Pinggir Papas- Kecamatan Kalianget – Kabupaten Sumenep.

1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang diadakannya Rokat Tase’ di Desa Penggir Papas – Kecamatan kalianget – Kabupaten Sumenep;.
2. Untuk mengetahui tujuan adanya Upcara Rokat Tase’ di desa Pinggir Papas – Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep;
3. Untuk mengetahui proses Pelaksanaan Upacara Rokat Tase’ di desa Pinggir Papas- Kecamatan kalianget – Kabupaten Sumenep;
4. Untuk mengetahui apa saja makanan atau unggas yang dipakai untuk rokat tase’ di Desa Pinggir Papas – Kecamatan Kalianget – Kabupaten Sumenep;
5. Untuk mengetahui nilai-nilai budaya dalam upacara Rokat Tase’ di Desa Pinggir Papas – Kecamatan Kalianget – kabupaten Sumenep.

1.5 Manfaat Penelitian
2. Agar masyarakat desa Pinggir papas dapat melestarikan upacara rokat tase’.
3. Menambah pengetahuan tentang tradisi rokat tase’ yang dilaksanakan di Pinggir Papas, Sumenep.
4. Sebagai dokumentasi kearifan lokal yang dapat bermanfaat dalam penentuan kebijakan bagi masyarakat setempat.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Jenis-jenis kebudayaan Madura :
1. Macopat (Mamaca)
Macopat atau juga ada yang menyebut dengan mamaca, merupakan kebudayaan Madura yang juga bisa dikategorikan berbentuk kesenian. Tembang yang ditulis dengan bahasa Jawa ini dilantunkan dengan syair-syair tertentu, atau juga yang dikenal dengan istilah tembeng.
2. Ritual Ojhung
Pelaksanaan ritual Ojhung dalam bentuknya sejenis permainan yang melibatkan dua orang untuk beradu fisik dengan dilengkapi media rotan berukuran sepanjang 1 meter sebagai alat memukul.
3. Rokat Tase’
Tradisi “Rokat Tase’” dilakukan unuk mensyukuri karunia serta nikmat yang diberikan oleh sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Dan juga agar diberikan keselamatan dan kelancaran rezeki dalam bekerja.
4. Kebudayaan Okol
Okol, istilah warga Madura untuk menyebutkan olahraga bulat tradisional. Tradisi okol biasa dilakukan pada saat musim kemarau berkepanjangan melanda.
5. Rokat Pandhaba
Kebudaan rokat yang ada di Madura dilakukan dengan maksud jika dalam suatu keluarga hanya ada satu orang laki-laki dari lima bersaudara (pandapa lema’), maka harus diadakan acara rokat. (http://zayheidou.wordpress.com)

2.2 Rokat adalah upacara yang sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat pulau Madura.(http://digilib.umm.ac.id)
Macam-macam rokat :
• Rokat Bhuju’; buju’ dimengerti sebagai nenek moyang suatu keluarga masyarakat/pendiri suatu wilayah;juga dimengeti sebagai suatu benda/tempat keramat.
• Rokat Pandhabha; Upacara untuk menjaga keselamatan atau menjauhkan diri dari bahaya bagi orang dengan ciri-ciri tertentu, misal pandhabha Rato (anak tunggal laki-laki).
• Rokat Ojhan; upacara untuk memohon turunnya hujan.
• Rokat Sombher; acara untuk memohon agar sumber air/sumur tetap berisi.
• Rokat Tase’ Rokat Pangkalan; upacara untuk memohon agar hasil laut tetap baik.
• Rokat Disa; upacara untuk memohon keselamatan suatu desa.
• Rokat Bengko; upacara untuk memohon keselamatan bagi penghuni suatu rumah/kantor(bengko artinya rumah).(http://tembi.org)
Berdasarkan ciri-ciri bentuk yang dibawakan seni pertunjukan yang terkait dalam rokat dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu :
1. Tari, apabila aspek gerak lebih dominan. Misal : Tari Okol.
2. Dramatisasi, apabila memakai gerak sebagai medianya dilengkapi dialog/monolog serta memiliki alur cerita. Yang ada adalah dramatisasi bertopeng.
3. Musik, apabila yang ditekankan adalah aspek berbagai nada, irama, melodi, harmoni dan syair (apabila menggunakan syair). Misal seni mamaca.
4. Resitasi, seni pertunjukkan yang terwujud melalui pola dasar suara. Suara tersusun atas aspek nada, irama, melodi, harmoni dan syair dengan pembacaan syair sebagai tekanan utama. Misal seni pertunjukkan Hong Bahong. (http://tembi.org)
Rokat tase’ adalah upacara masyarakat nelayan untuk menyelamatkan nelayan dari bahaya-bahaya yang mungkin akan dihadapi ketika melaut dan dapat memberikan hasil tangkapan ikan yang banyak.(http://rusdirief.blogspot.com)

2.3 Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan bentuk nyata dari usahanya untuk memanusiakan manusia (civilization). Nilai budaya adalah proses kemajuan manusia di masa lampau kemudian menjadi titik tolak untuk melanjutkan kehidupannya di masa sekarang dan masa depan.

Nilai sosial adalah sebuah patokan bagi manusia dalam menjalani kehidupannya dengan orang lain. Nilai sosial ini diyakini memiliki kemampuan untuk memberi arti dan memberi penghargaan terhadap orang lain

Nilai religius ini memfokuskan relasi manusia yang berkomunikasi dengan Tuhan. Scheler mengungkapkan bahwa dalam hubungan dengan Tuhan, manusia mendapatkan pengalaman mengagumkan yang tak terhapuskan mengenai Personalitas Luhur yang digambarkan secara metaforis dalam dogma-dogma agama, ritus-ritus, dan mitos. Untuk memahami nilai religius ini, hanya dengan iman dan cinta terhadap manusia dan dunialah manusia menyadari bahwa Tuhan itu merupakan Pencipta, Yang Mahatahu, dan Hakim bagi dunia ini. http://id.wikipedia.org/wiki/Aksiologisme diunduh tanggal 10 juni 2011 pukul 8.39



BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian : Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget Sumenep, Kabupaten Sumenep.
Waktu Penelitian : Tanggal 20 April 2011 Pukul 15.00 WIB
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi : Masyarakat Desa Pinggir Papas, Kecamatan kalianget, Kabupaten Sumenep
Sampel : 2 orang
3.3 Teknik pengumpulan data
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengamatan langsung yang dilakukan di Pinggir Papas yang mengetahui tradisi rokat tase’.
2. Wawancara
Metode ini merupakan tanya jawab dengan orang yang mengetahui tradisi rokat tase’ di Pinggir Papas, Sumenep. Metode ini dibantu dengan menggunakan instrumen-instrumen seperti kertas, bolpoint, dan handphone.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan hasil observasi orang yang mengetahui tentang tradisi rokat tase’ ini seperti nelayan, tokoh masyarakat di desa Pinggir Papas, Sumenep.
4. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mengambil data-data yang sesuai dengan penelitian rokat tase’ yang telah kami lakukan.

3.4 Instrumen yang diperlukan
Saat teknik pengumpulan data dilakukan kami membutuhkan beberapa instrumen, antara lain alat tulis, handphone dan kertas.

3.5 Subjek penelitian
Subjek penelitian kami adalah Masyarakat Pinggir Papas, Sumenep.

3.6 Teknik analisis data.
Dalam penelitian ini penulis sengaja menggunakan analisis data yang sesuai dengan kebutuhan atau ketentuan berdasarkan judul yaitu Rokat tase’. Dan menganalisis secara lebih rinci dan dirancang berdasrakan data yang telah kami peroleh dari masyarakat Pinggir Papas, buku dan internet.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Rokat Tase’ Desa Pinggir Papas
Di daerah Madura, adalah daerah yang dikelilingi oleh laut, sehingga tidak heran masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Sehingga ada kebudayaan yang lahir di Madura yang disebut Rokat Tase’.
Rokat Tase’ adalah upacara untuk memohon agar hasil laut tetap baik. Sehingga sampai sekarang pun rokat tase’ tetap dilaksanakan oleh para nelayan dan masyarakat karena mereka menganggap bahwa Rokat Tase’ ini adalah upacara sakral yang wajib dilestarikan. Rokat Tase’ ini sudah lama dilaksanakan oleh masyarakat Sumenep, biasanya di daerah Pinggir Papas.
Rokat Tase’ ini biasanya dilaksanakan setiap tahun sekali dengan menghias perahu baik itu perahu kecil ataupun perahu yang besar. Perahu yang kecil biasanya digunakan untuk tempat makanan dan unggas untuk dijalankan di tengah lautan. Dan fungsinya perahu besar adalah untuk transportasi orang-orang untuk menuju ke tengah lautan atau upacara melepaskan bermacam-macam makanan dan unggas ke tengah laut. Yang mengikuti upacara Rokat Tase’ biasanya adalah para nelayan. Tetapi semua orang yang bisa ikut untuk mengikuti upacara ini. Baik laki-laki maupun wanita, anak-anak, atau remaja pun dapat memeriahkan dan ikut upacara ini ke tengah laut.Terdapat perbedaan yang dilakukan pada saat sekarang dan sejak dulu.
Menurut Ibu Atiyah salah satu warga Desa Pinggir Papas menjelaskan bahwa terdapat perbedaan penyelenggaraan sebelum tradisi Rokat Tase’. Dulu, sehari sebelum Rokat Tase’ dilaksanakan, tidak ada acara ketoprak dan sinden, karena faktor dana namun ketoprak dan sinden masa sekarang dilakukan seiring dengan dana yang memadai. Rokat tase’ dilaksanakan setahun sekali setiap bulan Maret, tanggal 15 tepatnya saat bulan purnama atau di Bulan Syura kira-kira tanggal 13. Banyak anggapan di masyarakat bahwa Rokat Tase’ adalah berarti kemusyrikan, Namun menurut Ibu Atiyah Rokat Tase’ bukan merupakan kemusyrikan karena Rokat Tase’ ini merupakan tanda ucapan terima kasih para nelayan kepada nabi Khidir yang merupakan salah satu nabi yang menjaga lautan atas keselamatan dan pemberkahan rejeki kepada para nelayan. Biaya yang diperlukan untuk Rokat Tase’ biasanya didapat sukarela dari warga, sponsor-sponsor, dan nelayan-nelayan yang mempunyai bagan(tempat penyimpanan ikan). Sebelum Rokat Tase’ dilaksanakan, biasanya warga melakukan tradisi yang disebut mamaca, istigosah, dan membuat pal-kapalan atau kapal kecil yang dihias untuk tempat sesaji dan unggas. Tradisi tersebut sejak dulu sampai sekarang harus dan wajib dilaksanakan agar Rokat Tase’ berjalan dengan baik dan hikmat (Data Primer, wawancara dengan ibu Atiyah di desa Pinggirpapas, 5 Maret 2010., pukul 15.30).

Upacara Rokat Tase’ sampai saat ini masih sangat dipertahankan oleh warga Pinggir Papas setempat sebagai upaya pelestarian Rokat Tase’. Budaya Rokat Tase’ ini merupakan satu-satunya tradisi yang masih disegani oleh masyarakat Pinggir Papas dan tak pernah terlewatkan setiap satu tahunnya. Selain itu, selain kebudayaan Rokat Tase’ dilestarikan, terdapat kebudayaan mamaca juga sebelum upacara Rokat Tase’ biasanya sehari sebelum Rokat Tase’ dilaksanakan. Kebudayaan mamaca ini adalah kebudayaan yang terlahir dari Madura yang berbentuk kesenian dan dilantunkan dengan syair-syair atau yang disebut dalam bahasa Madura yaitu tembhang. Tembang ini ditulis dengan bahasa Jawa. Tujuan tembeng ini adalah agar pada saat tradisi Rokat Tase’ dilakukan, tidak rintangan dan halangan apapun dan dapat berjalan dengan hikmat. Menurut Bu Atiyah yang suaminya adalah nelayan, biasanya sebelum Rokat Tase’ hasil ikan sangatlah banyak dan lancar dalam bekerja. Tapi, biasanya sehabis Rokat Tase’ diadakan, para nelayan tidak mencari ikan selama sehari atau dua hari karena hasil ikan menurun.
Menurut Pak Imam, salah satu nelayan di Pinggir Papas, beliau mengatakan bahwa Rokat Tase’ ini dapat menguntungkan bagi nelayan karena hasil tangkapan ikan yang banyak. Walaupun upacara Rokat Tase’ ini membutuhkan dana yang besar.(Data Primer, wawancara dengan Bapak Imam di desa Pinggirpapas – Kalianget – Sumenep. Tanggal 5 Maret 2010, pukul 16.30 WIB)
Dari keteranagn Bapak Imam warga pesisir atau mayarakat nelayan di daerah Pinggirppas dapat merasakan berkat doa bersama tersebut hasil tanggapan mereka banyak. Mereka meyakininya. Mereka tiodak perduli meski dalam penyelenggaraan Rokat Tase’ menelan biaya yang besar. Bagi mereka, pelaksanaan upacara tersebut merupakan sebuah tradisi dan kewajiban bagi mereka untuk melestraikan budaya leluhurnya. Keyakinan dan sugesti yang membawa semangat dalam kehidupan dan pekerjaan mereka.
Tujuan adanya Rokat Tase’ umumnya sebagai sarana untuk bersilaturrahmi dengan masyarakat meskipun bukan kepada para nelayan. Selain itu, Rokat Tase’ dapat bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk keselamatan saat mencari ikan di laut.
2. Untuk kelancaran rejeki dalam bekerja khusunya para nelayan.
3. Agar lingkungan terjaga.
4. Supaya masyarakat sekitar dapat memahami nilai-nilai moral.
5. Untuk mensyukuri karunia yang telah Allah berikan kepada masyarakat.

4.2 Tata Cara dalam Upacara Rokat Tase’.
Sebelum Rokat Tase’ dilaksanakan, selalu ada tradisi yang terun-temurun tidak pernah dilupakan. Seperti dua hari sebelum Rokat Tase’ dilaksanakan, di Desa Pinggir Papas selalu ada istigosah agar pada saat upacara ini dilaksanakan tidak ada rintangan atau masalah. Menurut data yang kami peroleh, upacara Rokat Tase’ ini dilaksanakan di tengah laut kira-kira dua mil dari mulut pantai. Sebelum Rokat Tase’ dilaksanakan biasanya warga bersama para nelayan mempersiapkan:
1. Pal-kapalan yaitu sebuah perahu kecil kira-kira panjangnya 2 meter dan digunakan untuk tempat sesaji diletakkan dan dihanyutkan ke tengah lautan.
2. Beberapa perahu dihias semenarik mungkin dengan kertas minyak.
3. Bendera, biasanya digunakan bukan hanya bendera merah putih, namun juga dapat digunakan bendera-bendera dari partai. Karena partai juga memberikan sumbangan dana untuk mensukseskan acara Rokat Tase’ tersebut. Biasanya bendera diletakkan di ujung kapal yang digunakan para nelayan yang melepas sesaji.
4. Sesaji. Sesaji yang biasa dipakai untuk upacara Rokat Tase’ antara lain :
1. Kepala sapi
2. Kepala kambing
3. Ayam
4. Beberapa jajanan pasar (ketan warna-warni)
5. Ikan-ikan
6. Tumpeng
7. Buah-buahan antara lain buah pir, apel, dan jeruk
Setelah tiba di tengah laut, Upacara Rokat Tase’ dilaksakan yang pertama kali dilakukan adalah melepaskan pal kapalan yang telah berisi sesaji tadi di tengah laut, di lanjutkan dengan acara mengitari sesaji selama 4 kali putaran.
Biasanya sesajian yang telah dihanyutkan ke tengah lautan kira-kira 2 mil dari bibir pantai diambil oleh para nelayan di desa lain. Para nelayan dan warga yang mengikuti upacara Rokat Tase’ diharamkan untuk mengambil sesajian tersebut karena dipercaya akan jauh dari rezeki.

4.3 Nilai-Nilai Yang Dapat Dipetik Dalam Upacara Rokat Tase’.
1. Nilai Keagamaan (religius)
Tujuan Rokat Tase’ ini salah satunya adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan rezeki yang telah diberikan kepada para nelayan. Nilai keagamaan lain yang terkandung dalam acara Rokat Tase’ yaitu pada saat pelaksanaan istigosah, pengajian dan shalawat bersama. Menurut data yang kami peroleh, upacara Rokat Tase’ adalah tradisi dari masyarakat Hindu, karena masyarakat Hindu menganggap sapi adalah hewan yang paling suci. Namun setelah masuknya Islam ke Madura, tradisi masyarakat Hindu tersebut bukan hanya dilaksanakan oleh masyarakat Hindu saja, tetapi masyarakat Islam pun juga melaksanakannya dengan tata cara agama Islam, seperti sebelum diadakannya Rokat Tase’ diadakan istigosah dan pengajian serta shalawat bersama.
2. Nilai Ekonomi
Rokat Tase’ dilaksanakan oleh para nelayan dan warga dengan tujuan untuk memperbanyak rezeki, disisi lain keuntungan tersebut juga dapat dirasakan oleh masyarakat yang berjualan disekitar acara Rokat Tase’ tersebut dilaksanakan. Tidak hanya pada hari Rokat Tase’ itu dilaksanakan melainkan juga pada malam sebelum acara Rokat Tase’ tersebut, seperti saat pertunjukan ludruk, para penjual juga berhasil meraup keuntungan yang lumayan dari penjualannya.
3. Nilai Politik
Jauh hari sebelum upacara Rokat Tase’ dilaksanakan masyarakat telah membentuk susunan kepanitiaan yang terorganisir untuk memperoleh dana dari para sponsor dan partai-partai. Pada tahun 2010 dan 2011, Rokat Tase’ memperoleh dana dari sponsor dan partai-partai dari Hemaviton, Wings, Partai PAN, Gerindra dan dukungan dari PT.Garam. Beberapa rapat yang berdasarkan musyawarah juga dilaksanakan demi kelancaran acara Rokat tase’ tersebut. Biasanya masyarakat yang mempunyai bagan (tempat hasil penangkapan ikan) diwajibkan memberi sumbangan dan dana secara sukarela yang harus ditanggung telah ditentukan oleh panitia. Sedangkan untuk para nelayan tidak di tentukan atau sumbangan sukarela.
4. Nilai Kekeluargaan
Fungsi utama upacara Rokat Tase’ di kehidupan khususnya di tengah masyarakat adalah untuk menjalin tali silaturahmi baik antar warga maupun antar nelayan. Upacara Rokat Tase’ dapat membantu tali persaudaraan yang mungkin telah lama putus, Banyak sanak saudara yang mungkin juga ikut memeriahkan acara Rokat Tase’ tersebut.
5. Nilai Estetika
Malam hari sebelum upacara Rokat Tase’ dilaksanakan, diadakan beberapa bentuk kesenian seperti ludruk, menghias pal kapalan dan perahu. Banyak perahu yang dihias sebelum acara Rokat Tase’ dilaksanakan. Hiasan perahu-perahu tersebut merupakan hasil kreasi dari para nelayan. Mereka menumpahkan kreatifitas dalam media sebuah perahu. Jadi, tradisi Rokat Tase’ dapat dijadikan sebagai nilai estetika atau nilai seni.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rokat Tase’ adalah tradisi yang harus dilestarikan oleh kita sebagai masyarakat yang berkebudayaan plural. Rokat Tase’ adalah upacara untuk memohon agar hasil laut tetap baik. Sehingga sampai sekarang pun rokat tase’ tetap dilaksanakan oleh para nelayan dan masyarakat karena mereka menganggap bahwa Rokat Tase’ ini adalah upacara sacral yang wajib dilestarikan. Biaya yang diperlukan untuk Rokat Tase’ biasanya didapat sukarela dari warga, sponsor-sponsor, dan nelayan-nelayan yang mempunyai bagan.
Perlengkapan yang diperlukan untuk upacara rokat tase’ antara lain : pal-kapalan, perahu, bendera, dan sesaji. Setelah tiba di tengah laut, Upacara Rokat Tase’ dilaksakan yang pertama kali dilakukan adalah melepaskan pal kapalan yang telah berisi sesaji tadi di tengah laut, di lanjutkan dengan acara mengitari sesaji selama 4 kali putaran.
Nilai-nilai yang dapat dipetik dalam upacara Rokat Tase’ antara lain : nilai keagamaan, nilai ekonomi, nilai politik, nilai kekeluargaan dan nilai estetika.

B. SARAN
Dari apa yang telah disimpulkan diatas maka penulis ingin menyampaikan sedikit saran yang berkenaan dengan Upacara Rokat Tase’.
Rokat Tase’ merupakan tradisi turun-temurun harus dilestarikan oleh kita khusunya bagi penerus bangsa. Jika tidak dilaksanakan tradisi ini, maka hukum adat yang akan menghukumnya.



DAFTAR PUSTAKA

http://rumahmakalah.blogspot.com
http://student-research.umm.ac.id
http://kapanlagi.com
http://rusdirief.blogspot.com
http://zayheidou.wordpress.com
http://www.tembi.org
http://digilib.umm.ac.id

*Penulis adalah siswa SMA Negeri 1 Sumenep

Selasa, 14 Juni 2011

JURNAL 13

Salam,
selamat berjumpa kembali pada edisi ketiga belas. edisi kali ini jurnal Savant menurunkan sebuah tulisan yang berbicara mengenai tradisi "Molang Are". SEbuah tradisi yang memiliki kearifan-kearifan dalam mengapresiasi kehidupan di dunia. Hal kecil, namun memiliki makna besar dalam kehidupan bersama. Sebab, tidak semua tradisi terbelakang. dalam beberapa hal tradisi menjadio pijakan kemajuan di waktu yang akan datang.
selamat membaca.

P.A.N.G.K.E.N.G
PERGESERAN MAKNA TRADISI MOLANG ARE

Pitaloka Yuniartiningtyas

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Anak merupakan pewaris kebudayaan orang tuanya. Untuk itu orang tua memiliki tanggung jawab untuk melkstarikan kearifan budaya lokal kepada anak-anaknya. Kearifan mengenai norma, kostum, pengetahuan, tradisi, kepercayaan, seni, teknologi, kekerabatan dan sebagainya, merupakan kekayaan tradisi yang perlu kita kembangkan dan lestarikan.Keberhasilan prores peralihan tradisi lokal dari generasi tua (orangtua) kepada generasi yang lebih muda (anak) ttergantung kepada upaya orang tua sebagai guide yang menjadi aktor utama dalam mewarisi suatu kebudayaan. Selain peran orang tua, peran lingkungan juga menjadi sarana yang penting dalam proses transfer dan pelestarian kebudayaan, misalnya lingkungan sekolah. Itulah salah satu kunci dalam mewariskan kebudayaan pada generasi penerus.
Salah satu tradisi yang tumbuh di daerah Sumenep adalah ritual pasca kelahiran yang dinamakan Molang Are. Suatu tradisi selamatan setelah kelahiran, kurang lebih empat puluh hari setelah kelahiran sang anak. Molang Are pada umumnya empat puluh hari, namun pada anak perempuan ada yang kurang dari empat puluh hari sedangkan pada anak laki-laki ada yang lebih dari empat puluh hari. Sampai saat ini tradisi semacam ini masih terus berlangsung di tengah-tengah masyarakat.
Dalam dinamika budaya, Molang Are secara formal, memiliki nilai religiusitas yang sarat dengan makna yang mengandung nilai-nilai moral dan agama. Di dalam pelaksanaan ritual molang are, sarat nilai reliji atau agama , karena di dalam acaranya ada pembacaan sholawat Nabi dan doa keselamatan dan ditujukan kepada sang Bayi. Pada saat acara dilangsungkan mengundang tetangga dan kerabat, juga disitu disajikan hidangan, sebagai ungkapan kebahagiaan shahibul hajat.
Ritula pasca kelahiran ini sangat menarik untuk ditelaah, karena di dalamnya sarat dengan simbol dan makna yang sebernarnya memberikan banyak pesan bagi kita. Dalam perkembangannya Molang Are, juga semakin kondusif dengan perkebangan teknologi dan sosial ekonomi masyarakat. Salah satu di antaranya, kue yang disajikan dalam hidangan semakin variatif dan semakin praktis. Artinya perubahan tersebut sepertinya menyimpang dari adat kebisaan yang dilakukan para leluhur. Dalam perkembangannya, saat ini Molang Are menyesuaikan dengan kebiasan sebelumnya sehingga mengalami pergeseran dari makna semula.
Molang Are dalam pelaksanaannya tergantung pada kemampuan dari keluarga itu sendiri. Jadi, yang terpenting adalah harapan dan do’a orang tua serta memperkenalkan budaya tradisi kepada sang anak. Selain pembacaan shalawat, pada ritual molang are dilakukan pemberian nama kepada sang anak. Biasanya masyarakat Madura memberikan nama sesuai dengan tuntunan yang terdapat dalam Agama Islam ( mengambil nama dari dalam kitab suci Al-Qur’an).
Sesuai dengan perkembangan zaman, terdapat perbedaan dalam pelaksanaan Molang Are pada saat ini dengan sebelumnya. Dahulu, Molang Are dilaksanakan satu kali dan famili atau tetangga yang diundang langsung berkumpul. Namun saat ini tidak. Kini family atau tetangga tidak datang bersamaan, ,mereka datang ke rumah yang mempunyai selamatan dan langsung pulang tanpa melihat prosesi Molang Are.

1.2 Permasalahan
Karya tulis ini memiliki permasalahan,yaitu:
1. Bagaimanakah pelaksanaan Tradisi Molang Are?
2. Bagaimanakah pergeseran nilai budaya ritual Molang Are saat ini?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tradisi Molang Are
Molang Are berasal dari kata Molang dan Are. Molang berarti menghitung sedangkan Are berarti hari, jadi Molang Are adalah menghitung hari. Ritual setelah melahirkan tersebut dilakukan setelah bayi genap berumur empat puluh hari. Upacara dilakukan dengan pembacaan shalawat nabi serta doa-doa, dan ekmudian memtong rambut si bayi. Rambut yang telah dicukur tadi ditimbang beratnya. Berat rambut tersebut lalu ditebus dengan emas yang nettonya juga sama dengan berat rambut itu.
Pada upacara selamatan Molang Are, semua orang yang hadir turut mengamini dengan bentuk pembacaan shalawat dan mencelupkan ujung jari tangan ke air komkoman lalu diusapkan ke jidat atau sekitar kepala bayi. Ada juga yang menaruh bunga di sekitar bayi, di atas talam. Sebelumnya, bunga tersebut telah disediakan sebagai bentuk omro’om (wewangian) ketika shalawat dilantunkan, sebab Nabi diyakini hadir di tengah-tengah pada saat shalawat dibacakan, dan Nabi menyukai wewangian.
Acara yang kedua adalah orang tua si bayi memberikan penjelasan makna dari Molang Are tersebut dilaksanakan, misalnya agar bayi yang lahir diberi nama yang sesuai dengan tatanan Agama Islam (mengambil dalam Al-Qur’an). Selain pwmbacaan doa bersama dan sholawat, acara mulang are ditandai pula dengan menghantarkan aneka jenis kue dalam kotak dan pada kotak tersebut dicantumkan nama yang diberikan kepada sang bayi.

2.2 Perbedaan Tradisi Molang Are Saat ini dengan Sebelumnya
Pada waktu lampau, Tradisi Molang Are dilakukan menunggu waktu 40 hari setelah kelahiran bayi. Jadi, nama diberikan orangtua kepada anaknya setelah bayi berumur 40 hari. Pemberian nama tersebut diikuti degan selamatan dan mengantarkan kue kepada kerabat, tetangga dan sahabat.
Pemberian nama pada seorang anak dengan memperhatikan hari tanggal dan bulan kelahiran. Hal ini amat diperhatikan pada pemberian nama anak yang dilakukan oleh orang tua di masa lampau. Mereka mempunyai keyakinan, bahwa nama yang diberikan kepada anak, akan mempengaruhi nasib dan masa depan kehidupannya. Serta pemberian nama tersebut amat tergantung kepada agama yang dianut oleh orang tua mereka, kakek dan neneknya. Nama yang diberikan biasanya diminta sang ayah dari guru ngaji (guru langgar), atau dari seorang Kyai. Karenanya, nama yang diberikan cenderung berasal dari bahasa Arab.
Sebagian kecil saja orang tua yang memberi nama anaknya secara otonom, biasanya masyarakat yang telah memiliki taraf pendidikan tinggi serta stratifikasi sosial yang cukup tinggi. Biasanya nama- nama yang diberikan camuran antara Bahasa Arab dengan Bahas Sanskerta atau dengan bahasa asing lainnya. Namun kini kebanyakan orang tua memberikan nama yang tidak mengambil dari Al-Qur’an. Misalnya dari singkatan nama kedua orang tua mereka. Selain itu bahkan ada yang mengambil nama dari orang luar negeri, karena mereka menganggap nama itu lebih keren.
Hal lain, perubahan yang cukup berarti dalam upacara tersebut. Saat ini setelah melahirkan para tetangga dan kerabat akan mendapat bingkisan molang are, berupa mie iinstan, susu kemasan, emping, gelas, perment, biskuit dalam satu bungkusan. Pemberian bingkisan kue tak lagi dilakukan menunggu waktu empat puluh hari. Perubahan semacam ini banyak dilakukan keluarga muda yang mandiri. Atau pasangan keluarga yang ada di kompleks perumahan. Mereka beranggapan pilihan tersebut, lebih praktis, dan efisien.
Ada beberapa alasan pasangan keluarga memberikan bingkisan molang are pada saat tetangga dan kerabat melakukan kunjungan kelahiran, antara lain:
1. Lebih praktis, karena bahan-bahan tersebut banyak tersedia di toko kue, dan bisa disimpan dalam waktu yang lama;
2. Mereka tak dapat bekerja sendiri untuk membuat jajanan dan kue;
3. Mereka tidak perlu mengantarkan kue atau bingkisan ke rumah orang-orang yang menyambanginya pada saat melahirkan;
4. Mereka


Deskripsi apa pun mengenai tradisi Molang Are, seperti halnya simbolisasi budaya tersebut tak mengurangi kualitas tentang sarat akan makna. Inilah yang dibanggakan, bagaimana sikap budaya orang Madura sangat melekat dalam pribadi mereka. Tak hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja, tapi menguak dari perspektif yang lain termasuk kandungan makna atau pengaruh yang signifikan dari berbagai gejala dalam kehidupannya.
Tradisi Molang Are masih tetap dilestarikan di tengah arus globalisasi.

Dengan segala dinamikanya, budaya ini masih melekat dan diselenggarakan masyarakat sebagai bagian tradisi. Bagi mereka, budaya adalah manifestasi sila ketiga dari Pancasila yaitu, persatuan Indonesia. Suatu bentuk implementasi nilai persatuan dan kesatuan antar individu maupun antar umat beragama. Persepsi mereka tentang suatu tradisi, tak hanya terpajang sebagai dinamika budaya dan hiburan semata, tapi lebih pada solidaritas meskipun dalam praktiknya tidak dapat di pungkiri bahwa terdapat pergeseran tradisi ini.

Bab III
Penutup
3.1 Simpulan
Tradisi Molang Are, adalah suatu tradisi untuk memberikan nama pada bayi yang dilahirkan saat bayi berumur empat puluh hari. Pemberian nama ini m,erupakan suatu bentuk perngharapan dan doa, supaya dengan nama yang diberikan anak tersebut meliliki nasib dan masa depan yang baik

Pergeseran nilai tradisi Molang Are, disebabkan adanya perubahan pola hidup keluarga baru yang terpisah dari orangtuanya. Keluarga muda yang mandiri merasa ribet jika harus mengikuti tradisi molang are seperti yang dilaksanakan leluhurnya.

DAMPAK FILM KARTUN DAN IMAJINASI TERHADAP PERILAKU ANAK
Oleh :
Laksmi Herdiana Putri
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Media berdampak besar terhadap perkembangan perilaku anak, terutama media elektronik seperti televisi. Sehari saja seorang anak tidak menonton televisi pasti anak tersebut merasa gelisah. Film kartun dan imajinasi tentu menjadi prioritas tontonan anak. Penulis ingin menyampaikan dampak positif maupun negatif dari tontonan yang paling digemari anak-anak tersebut. Seperti kita ketahui, tidak semua yang menyenangkan itu berdampak baik bagi kita, begitu juga dengan film kartun. Dibalik menghibur, terselip dampak negatif yang mungkin tidak disadari oleh orang tua.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh tontonan film kartun terhadap kepribadian anak?
2. Seberapa besar peran orang tua dalam mengontrol tontonan anak?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengaruh tontonan film kartun terhadap pribadi anak.
2. Memahami peran orang tua dalam mengontrol tontonan anak.

PEMBAHASAN

Film kartun adalah film animasi imajinasi yang biasanya bersifat menghibur dan umumnya digemari anak-anak. Berbagai jenis film kartun dengan ciri yang beragam pula menjamur di televisi. Namun tidak semua film kartun memberi dampak positif terhadap kepribadian atau tingkah laku anak.
Berikut beberapa dampak positif dari film kartun terhadap tingkah laku atau kepribadian anak :
1. Anak merasa terhibur
2. Menghilangkan rasa suntuk anak
3. Anak dapat mengembangkan daya imajinasinya
4. Daya tangkap anak lebih cepat
5. Dapat mempercepat daya fikir anak
6. Penciptaan inovasi-inovasi baru
7. Meningkatkan kreativitas anak
8. Pesan yang tersirat pada film kartun itu sendiri, dll.
Cukup banyak dampak positif film kartun pada kepribadian anak, apalagi film kartun yang memang bertujuan untuk memberi pembelajaran kepada anak. Sebagai contoh yaitu film kartun ‘Upin dan Ipin’ banyak sekali dampak positif dari film kartun tersebut, karena pesan yang ingin disampaikan berupa pesan keagamaan, kebudayaan, sosial, etika, kesederhanaan dll. Hal tersebut sangat layak untuk dicontoh, karena masa anak-anak adalah masa peniruan, jadi anak cenderung meniru apa yang dilihatnya. Sehingga dampak positif tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dibalik dampak positif tentu ada dampak negatif, berikut adalah beberapa dampak negatif film kartun terhadap perilaku atau kepribadian anak:
1. Jika anak berlebihan berimajinasi dapat mempengaruhi kejiwaan anak
2. Peniruan perilaku negatif dalam film kartun itu sendiri
3. Menyebabkan ketergantungan menonton film kartun sampai-sampai lupa waktu
4. Adegan-adegan kekerasan dalam film kartun dapat memicu peningkatan perilaku agresif
pada anak-anak
5. Adegan-adegan pada film kartun yang berbau pornografi telah mengikis moralitas anak, dll
Bila ditelaah lebih dalam dampak negatif di atas adalah benar. Besarnya pengaruh film kartun tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Sebagai contoh film kartun ‘Shincan’ yang menggambarkan anak yang malas, jorok dan terkadang berani melawan orang tua ini dapat berpengaruh pada perilaku anak.
Orang tua memegang semua kontrol terhadap semua kelakuan anak, termasuk memilih tontonan yang tepat untuk anak. Orang tua harus pintar memilih dan memilah tontonan yang sekiranya memberikan dampak positif terhadap anak. Seperti film kartun “Jimmy Neutron” yang mengisahkan seorang anak yang jenius dan memberikan semangat serta motivasi terhadap anak.
Orang tua juga harus mendampingi setiap kali anak menonton film kartun dan film Imajinasi. Pemberian batas waktu untuk menonton juga penting, agar anak tidak “kecanduan” film kartun.


KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
 Tidak semua film kartun/film imajinasi memberi dampak positif.
 Salah satu manfaat menonton film kartun yaitu dapat meningkatkan kreativitas anak.
 Salah satu dampak negatif dari menonton film kartun yaitu menyebabkan ketergantungan/kecanduan menonton film kartun.
 Orang tua berperan penting dalam mengontrol tontonan anak.
 Dengan pembekalan awal, seperti cara membedakan baik-buruknya suatu perilaku akan membantu anak turut memilah sendiri tayangan yang baik untuk dirinya.

SARAN
 Agar orang tua lebih menjadikan dirinya sebagai teman dari anaknya, dengan begitu orang tua mudah menasehati anaknya.
 Anak-anak yang sudah kecanduan film kartun, sebaiknya membatasi diri, karena tidak baik jika berimajinasi berlebihan.

Rabu, 16 Februari 2011

JURNAL 12

SALAM
Hai kawan-kawan, lama tidak terbit, dan kali ini redaksi akan menurunkan tulisan dari teman kita, Rijzal Khalif Fitroni Firdaus dengan judul "internet dalam Dunia Pendidikan" Pemenang I SMP, dan Williarko Firdaus. Internet dan Peluang Kerja adalah tulisan pemenang ketiga lomba karya tulis antara siswa SMP se Kabupaten Sumenep - tahun 2008. Semoga ini menjadi kebangkitan jurnal ini untuk terbit kembali.


P A N G K E N G

INTERNET DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Oleh: Rijzal Khalif Fitroni Firdaus*


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dengan makin pesatrnya perkembangan dunia teknologi di berbagai sektor kehidupan merupakan tantangan baru bagi seporang pelajar untuk senantiasa mengikuti perkembangan tersebut untuk bisa eksis di tengah kehidupan. Kata kuncinya dengan mengembangkan diri secara terus-menerus melalui peningkatan pendidikan sebagai ikhtiar meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Seiring dengan perkembangan zaman, siswa dituntut untuk mengembangkan wawasan sebagai modal untuk mengembangkan kemampuan dan kecakapan diri. Tuntutan untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi terbaru, sehingga mampu mengusainya dan memanfaatkannya dalam kehidupan secara nyata.
Upaya mengenali teknologi tertentu untuk keperluan pendidikan merupakan keharusan untuk dilakukan siswa. Jaringan internet untuk pembelajaran merupakan sebuah kebutuhan penting sehingga sekolah dapat menempatkan diri di tengah perkembangan sains dan teknologi yang selalu mengalami inovasi. Kebutuhan akan teknologi cyber untuk dijadikan sumber informasi atau sumber belajar, adalah kebutuhan mutlak yang tidak bisa ditolak.

1.2 Rumusan Masalah
Jika seorang berusaha untuk mencapai tujuan tertentu biasanya dihadapkan pada masalah-masalah yang harus dihadapi untuk bisa mencapai tujuan yang dicita-citakan. Permasalahan-permasalahan mengenai pemberdayaan teknologi dalam kehidupan dan secara spesifik dalam dunia pendidikan merupakan masalah yang cukup menarik. Bahwa dunia pendidikan selalu tertinggal dari kemajuan teknologi, merupakan issu yang tiada pernah kering. Issu semacam ini semakin kentara ketika sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berkeinginan untuk menempatkan diri di tengah-tengah kemajuan tekjnologi. Parahnya hal ini belum diikuti oleh kamampuan siswa untuk mengakses teknologi tersebut sebagai sumber belajar bagi mereka. Bahkan meski mereka tahu penggunaanya, namun tidak mampu untuk membelinya.
Sehubungan dengan uraian pada pendahauluan ini, maka rumusan masalah yang akan kami bahas antara lain:
Sejauh manakah pemanfaatan internet dalam pembelajaran?
Bagaimanakah mengoptimalkan penggunaan internet dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui optimalisasi pemanfataan internet khususnya dalam pembelajaran siswa
2. Untuk mengoptimalkan penggunaan internet bagi siswa dalam pembelajaran
1.4 Manfaat Penulisan
1. Karya tulis ini dapat dijadikan sumber informasi mengenai pemanfaatan internet dalam pembelejaran.
2. Dapat dijadikan acuan dalam upaya pemanfaatan internet dalam pembelajaran secara optimal.

BAB II
INTERNET DAN PEMBELAJARAN
2.1 Internet
Internet adalah jaringan informasi (data) langit yang hanya dapat diakses atau dipantau dan diperbaharui melalui komputer. Sebuah produk teknoilogi komuniakasi yang memanfaatkan jaringan telpon atau satelit untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi lewat jaringan komputer. Pada perkembangannya dunia teknologi informasi lewat ruang maya ini dikenal dengan dunia cyber.

2.2 Kegunaan Internet
Keguanaan Internet antara lain:
Internet dapat digunakan untuk mengkses sumber informasi dengan mudah dengan jumlah tak terbatas, sebanyak yang tersedia dalam situs-situs yang disediakan.
Dapat dipergunakan dalam proses belajar-mengajar.

2.3 Internet dalam Dunia Pendidikan
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan masih sangat jauh dari harapan. Kondisi semacam ini memerlukan perhatian dari beberapa pihak terutama pemerintah dan tenaga pendidikan untuk membenahi diri dalam rangka penguasaan produk teknologi dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Upaya untuk memasukkan program internet ke sekolah-sekolah bahkan ke seluruh masyarakat yang ada di seluruh pelosok negeri ini, merupakan langkah yang sangat baik dan perlu ditingkatkan. Peningkatan tersebut tentunya tidak hanya sebatas pada kuantitasnya saja, yaitu memperbanyak memeberikan akses internet, tetapi juga harus disertai pula dengan peningkatan kualitas para siswa dan masyarakat yang nantinya akan menjadi user internet. Sehingga internet dapat menjadi m,edia teknologi yang sehat untuk memperoleh informasi, menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi , bukan media yang akan menjerumuskan kaum muda ke dalam kehidupan nista. Dampak yang menimbulkan permasalahan-permasalahan sosial bagi kehidupan anak dan remaja, dan menghancurkan masa depan mereka.
Dalam dunia pendidikan informasi merupakan salah satu kebutuhan untuk bisa mengembangkan wawasan para siswa, sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan sains dan teknologi yang tumbuh di tengah-tengah masyarakatnya. Kehadiran internet dalam dunia pendidikan sebenarnya merupakan sebuah media teknologi yang akan sangat membantu bapak-ibu guru untuk memfasilitasi belajar siswa. Perubahan sains dalam kehidupoan berlangsung demikian cepat, kadang tidak tercover dalam buku pembelejaran, sehingga dalam beberapa hal positif dalam internet sangat membantu bagi guru untuk mendapatkan perkembangan informasi sains paling aktual, sehingga apa yang diajarkan relevan dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakatnya.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
Metodologi penulisan dalam karya ilmiah ini, mempergunakan metode literer atau kajian pustaka dengan mengambil data sekunder yang ada dalam buku dan berbagai refrensi yang ada. Data yang diperoleh ditelaah secara kritis untuk mendapatkan informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Data tersebut kemudian diplih dan dianalisis untuk menjwab permasalhan-permasalahan yang telah dikedepankan.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Penggunaan Internet dalam Pembelajaran
Pemanfataan internet dalam pembelajaran bukan sesuatu yang mustahil, karena kenyataannya pada beberapa sekolah yang memiliki fasilitas untuk akses internet telah menerapkannya dalam pembelajaran. Dari apa yang mereka lakukan, ternyata penggunaaan internet dalam pembelajaran sangat membantu guru dan lembaga untuk mendapatkan akses informasi yuang lebih cepat, dan variasi pembelajaran yang tidak membosankan.
Sekolah Menengah Pertama Terbuka yang didirikan kelompok tani “Qoryah Thoyyibah’ di desa Kalibening – Salatiga. Sekolah yang ada di desaa terpencil di kaki pegunungan berapi, memberikan kesempatan bersekolah bagi anak-anak desa yang terancam putus sekolah, karena mahalnya biaya pendidikan. Kegiatan belajar yang dipergunakan menempati bilik-bilik rumah Budi Pramono, salah seorang penduduk yang memiliki gagasan untuk mempergunakan internet sebagai media sumber pembelajarannya. Budi Prmono mampu membangun kerjasama dengan pengusaha warnet di kota Salatiga untuk bisa memanfaatkan internet gratis dalam lembaga persekolahan alternatif yang didirikannya.
Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah dalam kota di negeri ini yang belum mampu memanfaatkan internet dalam pembelajaran. Penggunaaan atau penerapan internet dalam pembelajaran masih menemukan banyak kendala, terutama di sekolah negeri karena rumitnya birokrasi yang harus ditempuh. Kendala-kendala yang dihadapai baik berupa fasilitas mau pun ketersediaan sumber informasi . Beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:
A. Akses Internet Masih Mahal
Meskipun sudah tersedia akses ke internet sangat mahal sehingga masih sangat sulit dijangkau oleh semua kalangan terutama insan pendidikan. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Terutama pada saat ini dengan banyaknya penawaran layanan internet murah bagi dunia pendidikan. Hanya dibutuhkan keberanian sekolah untuk memulai dan melibatkan orangtua murid untuk pendanaannya. Keterbukaan dalam pengelolaan dana memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dari wali murid untuk turut terlibat secara langsung untuk melengkapi fasilitas sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini perlu menjadi pemikiran bersama antara sekolah, orangtua murid dan pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk menjadikan akses internet dengan biaya murah dalam dunia pendidikan.
B. Akses Internet Masih Susah Diperoleh
Salah satu solusi untuk mendapatkan layanan internet adalah memanfaatkan jasa warnet (warung internet) yang ada di sekitar kota untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tetapi keberadaan warnet (warung internet) belum merata di setiap kota. Meski pun ada jasa layanan warnet, masih terbatas di kalangan tertentu karena siswa tidak memahami teknologinya dan belum mampu memanfaatkan secara optimal. Salah satu di antaranya karena di sekolah sendiri belum ada layanan internet, maka pemberian materi atau pengetahuan mengenai internet sebatas teoritis, sehingga belum mampu dimanfaatkan secara optimal. Lebih menyedihkan lagi masih banyak tenaga pendidik yang tidak bisa memanfaatkan layanan internet karena belum memahami teknologi dan penggunaannya.
Layanan internet sudah banyak digunakan oleh siswa untuk mengakses beberapa informasi yang ditugskan oleh mata pelajaran tertentu dengan memanfaatkan warung internet yang ada di sekitar kota.
C. Kurangnya Penguasaan Bahasa Inggris
Pengunaan dan petunjuk dalam penggunaan internet didominasi oleh bahasa Inggris, sehingga bagai pengguna yang kurang memahami bahasa Inggris alan sedikit mengalami hambatan dalam penggunaannya. Kendala bahasa Inggris ini saat ini bukan lagi persoalan utama, karena pada beberapa layanan yang tersdia dalam internet menyediakan pula petunjuk dalam bahasa Indomesia. Namun bagi mereka yang menguasai bahasa Inggris lebih leluasa untuk berselancara (Browsing) ke situs-situs penegtahuan yang berbahasa asing.
D. Tenaga Pendidikan Belum Siap.
Dasar penggunaan layanan internet adalah penguasaan atau keterampilan penggunaan komputer. Ternyata persoalan mewndasar ini masih menjadi kendala yang cukup berarti, karena masih banyak tenaga pendidikan yang belum mampu mengoperasikan komputer. Jika tidak bisa mengoiperasikan komputer, tentu akan mengalami kesulitan untuk mengoperasikan layanan internet.
4.2 Perubahan Paradigma Pembelajaran
Jika sekolah atau lembaga pendidikan ingin maju, maka tidak jalan lain kecuali untuk terus-menerus melakukan perubahan. Sekecil apa pun perubahan yang dilakukan di lain waktu akan memberikan pengaruh yang berarti dalam dunia pendidikan. Perubahan besar diawali oleh sebuah perubahan kecil.
Maka, ketika dunia teknologi bergerak demikian cepat dengan akselerasi informasinya, tentu dunia pendidikan harus selalu bergerak untuk melakukan perubahan sehingga tetap bisa tumbuh dan berkembang di dalam lingkungannya secara progresif. Perubahan-perubahan itu dapat dimulai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga pendidikan dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan perkembangan yang ada.
Layanan internet dalam dunia pendidikan adalah sebuah kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Suatu kebutuhan untuk menjadikan layanan internet sebagai media belajar, sekaligus sebagaisumber untuk menggali informasi. Untuk mencapai ke arah tersebut, maka pengadaan layanan interbnet bagi setipa sekolah adalah wajib. Karena hanya dengan demikian kita bisa berinteraksi dengan berbagai masyarakat dari berbagai belahan dunia. Melalui layanan internet semua orang bisa melakukan akses informasi secara cepat pada saat yang sama dari berbagai belahan dunia.
Persoalan pengadaan yang memerlukan biaya mahal, adalah sebuah persoalan klasik yang perlu mendapat perhatian bersama, yaitu orangtua atau masyarakat dan pemerintah. Persoalan ini akan menjadi ringan ketika pemerintah daerah atau setempat menganggarkan utnuk memberikan dana bagi setiap sekolah untuk pengadaan layann internet. Hal ini sangat memungkinkan karena pemerintah daerah memiliki peluang yang berarti saat diberikan otonomi untuk mengelola pemerintahannya. Artinya kemajuan dunia pendidikan juga sangat ditentukan oleh kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintahan setempat.
Kedua, pelatihan bagi para tenaga pendidik untuk mengoperasikan komputer yang amat dibutuhkan dalam dunia pembelajaran. Di jaman seperti ini, pemanfaatan komputer untuk pembelajaran adalah sebuah tuntutan untuk bisa memberikan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan dan sesuai dengan tuntutan perkembanagn teknologi informasi. Sebab, dunia pendidikan sebgai dunia yang mampu mempengaruhi dan mencetak seseorang untuk menjadi lebih baik dari sisi kognisi ataupun dari sisi kehidupan dan keterampilan atau vokasionalnya. Maka, apabila tenaga pendidikan di suatu lembaga pendidikan selalu mengikuti kemajuan perkembangan teknologi, tentu hal itu akan berpengaruh positif terhadap peserta didik untuk mengikutinya. Penguasaan teknologi internet bagi para pendidik akan menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Pengalaman pendidika dalam memanfaatkan layanan internet akans angat berpengaruh terhadap efektifitas penggunaaannya dalam pembelajaran. Semakin sering guru memenfaatkan internet untuk akses informasi maka semakin efektif dalam pemanfatan dan pencapainannya dalam pembelajaran.
Ketiga, dengan pembelajaran mengunakan internet dalam dunia pendidikan atau persekolahan, maka akan memberikan pengalaman yang berarti bagi peserta didik untuk mengenal beberapa situs yang banyak memberikan informasi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan. Sekaligus pengenalan internet di dalam dunia pendidikan bisa membekali anak untuk tidak memasuki situs-situs yang buruk pengaruhnya bagi kehidupan mereka.
Keempat, pemanfataan internet dalam dunia pembelajaran akan sangat membantu bagi guru untuk mengakses informasi perkemabangan mutakhir pengetahuan yang diajarkan, dan sangat memungkinkan belum termaktub dalam buku pelajaran.

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Pemanfaatan internet dalam pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Masih banyak sekolah yang belum memiliki layanan internet sehingga masih merupakan sesuatu yang asing bagi siswa-siswinya. Pemanfataan yang dilakukan pada saat sekarang dalam penugasan guru mata pelajaran terhadap siswa dengan memnafaatkan jasa warung internet yang ada didalam kota.
2. Belum optimalnya pemanfataan internet dalam pembelajaran, karena salah satu penyebabnya, masih banyak guru yang belum bisa mengoperasikan komputer, salah satu syarat utama untuk bisa memanfaatkan layanan internet.
3. Optimalisasi penggunanaan layanan internet dalam pembelajaran hanya dapat dilakukan jika di dalam sekolah tersedia layanan internet, dan guru berpengalaman dalam memanfaatkannya. Sehingga kecakapan guru dalam mengoerasikan akan membuat penggunaan internet lebih efektif dalam pembelajaran.
5.2 Saran
1. Sekolah
Layanan internet untuk pembelajaran merupakan sebuah kebutuhan bagi peserta didik sehingga bisa mengkases informasi yang dibutuhkan sebanyak-bayaknya dengan waktu yang cepat. Kendala kpengadaan dapat dilakukan rembuk antara orangtua dengan pihak sekolah untuk memikul beban biaya yang dibutuhkan. Hal ini hanya dapat dilakaukan jika pihak sekolah dapat menyampaikan kebutuhannya bagi orangtrua, dan segala sesutaunya dilaporkan secara terbuka kepada orangtua.
2. Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah seharusnya memikirkan dan memprogramkan secara terencana kebutuhan dunia informasi bagi dunia pendidikan., sehingga siswa bisa mengakses informasi dengan cepat dan murah. Hanya dengan demikian siswa bisa meningkatkan wawasannya dan pengetahuannya seiring dengan perkembanagn sains dan teknolgin yang demikian pesat dan cepat.




DAFTAR PUSTAKA
Haryadi,Dwi,SH.,MM.2008, “Internet Dalam Dunia Pendidikan”, http://www.ubb.ac.id./ 27 Maret
Rekdale, Phillip. 2001. Internet dan Pendidikan. e-majalah.com
------------,“Manfaat Internet untuk Pendidikan” dalam bambangp4tk.wordpress.com, 24 November 2007.
------------, “Sekolah Online di Kaki Merbabu” dalam www.pendidikansalatiga.net.


*penulis saat ini duduk di kelas X Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional - SMA Negeri 1 Sumenep.

=============================================================

INTERNET DAN PELUANG KESEMPATAN KERJA
Oleh:
Williarko Firdaus


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Arus globalisasi begitu kuat membawa masyarakat Indoensia memasuki era informasi dan komunikasi. Peristiwa dari berbagai belahan dunia dapat disaksikan secara bersamaan. Kemajuan dalam dunia komunikasi dan informasi melalui jaringan internet dengan memanfaatkan saluran telepon. Peristiwa dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah dancepat sampai di hadapan dan disaksikan dalam waktu yang bersamaan di tempat yang berbeda.
Internet merupakan salah satu media teknolog paling populer dan terus mengalami perkembangan untuk memenuhi hasrat dan kebutuhan manusia. Berbagai macam situs dan layanan, dan berbagai aplikasi disediakan did alamnya. Internet sebagai produk teknologi telah menempatkan diri sebagai penyedia informasi, tanpa dibatasi oleh wilayah geografis, jarak, dan waktu. Kapan saja dimana saja, informasi dapat diakses oleh siapa pun yang membutuhkannya.
Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain adalahsalah satu keuntungan layanan internet, selain bisa mengakses informasi dalam jumlah banyak dan waktu yang cepat. Dunia maya, begitu orang menamakannya. Pada mulanya dianggap sebuah dunia fiksi, bayangan, namun kemudian dibuituhkan dan menjadi sebuah dunia baru yang menyajikan aneka kehidupan, Ada kisah, toko, pasar, klinik, rumah sakit, dan sebagainya.
Dunia baru yang memberikan kemungkinan-kemungkinan baru bagi kehidupan manusia. Sehingga setiap lembaga atau perkantoran tidak cukup hanya membangun gedung dan aneka fasilitasnya tanpa membuat sebuah website sebagai pangkalan informasinya di dunia maya.

1.2 Rumusan Masalah
Internet sebagai dunia baru dalam kehidupan teknologi informasi, belum sepenuhnya dipahami da dimanfaatkan masyarakat untuk mendspatkan aneka informasi yang dibutuhkannya. Utamanya tenologi ini masih menjadi hal baru bagi masyarakat Indonesia.
Masalah:
Bagaimanakah kegunaan internet dalam kehidupan saat ini?
Bagaimanakah peluang kesempatan kerja dengan memanfaatkan internet.

1.3 Tujuan Penulisan
Disusunnya karya tulis ini memiliki tujuan:
untuk mengetahui kegunaan internet dalam kehidupan saat ini
untuk mengetahui peluan atau kesempatan kerja dengan memanfaatkan internet

1.4 Manfaat Penulisan
Karya tulis ini dapat dijadikan:
sumber referensi mengenai kegunaan internet dalam kehidupan
sumber informasi mengenai peluang kesempatan kerja dengan memanfaatkan internet.



BAB II
INTERNET DAN KEHIDUPAN NYATA

2.1 Internet
Dunia maya, begitu para pengguna internet menamakannya. Sebuah layanan atau jaringan informasi atau data langit yang hanya bisa diakses melalui komputer ( Philip Rekdale:2001). Suatu layanan informasi yang menyediakan aneka data sesuai yang tersedia dalam setiap layanan yang telah diklasifikasi dan didokumentasikan. Dnunia internet tidak hanya melayani data-data tekstual ,anmun juga bisa berhubungan dengan audio, gambar, audiovisual dan bahkan layanan untuk bisa melakukan konferensi jarak jauh (teleconference).

Begitu pesat perkembangan dunia internet, sehingga saban waktu data-data yang ada di dalamnya senantisa mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan informasi yang ada. Ketersediaan data yang senantiasa berkembang, sehingga setiap orang atau setiap profesi dapat memanfaatkannya sebagai sumber informasi. Bagi siswa manfaat internet, antara lain:
Mereka bisa belajar sendiri dengan cepat
Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
Belajar berinteraksi melalui peraatan treknologi komunikasi
Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada di seluruh dunia
Meningkatkan komunikasi dengans iswa lain, melalui chating, mailing list, ataupune-mail
Sementara bagi seorang guru internet dapat dimanfaatkan untuk:
Meningkatkan pengetahuan bagi dirinya sendiri
Dapat bekerjasama dengan guru-guru lain dari berbagai daerah, bahkan antar negara mau pun antar benua.
Berbagai informasidi antara rekan sejawat atau sepertemanan

Manfaat internet sangat berarti bagi guru dan peserta didik untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan wawasan keilmuan, sehingga mampu mensejajarkan bangsa ini dengan bangsa lain yang lebih maju. Sehingga di jaman serba teknologi ini tidak berlebihan jika kemudian lembaga pendidikan mengaplikasikan internet dalam pembelajaran di sekolah, Naumharapan ini masih menjadi impian, akeran tidak semua sekolah memanfaatkannya. Juga tidak semua anggota masyarakat paham dan mengerti pemanfaatan dan kegunaan internet.
Kendala penggunaan internet dala m kehidupan kita antara lain:
1. faktor tingkat pendidikan orangtua yang rendah sehingga kemampuan mendidik anak rendah pula
2. sosial budaya masyarakat yang tidak memungkinkan anak mendapatkan pendidikan yang layak
3. Bagi yang berada di pelosok desa, internet merupakan hal baru dan belum terjangkau karena biayanya mahal

2.2 Pemanfaatan Internet dalam Kehidupan
Perlu dipahami bahwa sampai saat ini pemanfaatan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi masih relatif rendah. Internet bagi sebagain masyarakat merupakan hal baru. Karenanya tidak sedikit dari mereka yang mampu memanfaatkan akses internet untuk mendapatkan informasi. Juga karena untuk mengaksesnya mengeluarkan biaya, maka hal tersebut merupakan kendala yang lain bagi merekla yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomis.
Secara informatif layanan internet bisa diakses sampai ke pelosok desa asal tersedia jaringan telpon untuk mengaksesnya. Sebuahkemajuan yang akan meniadakan jarak atau sekat antara desa dengan kota, karena antara keduanya dapat mengakses informasi yang sama.
Komunikasi antar masyarakat dunia semakin terbuka untuk saling berinteraksi dan bertukar informasi, melakukan transaksi secara elektronik (on-line) sesuatu hal yang sekarang nyata di hadapan kita. Hampir semua Bank yang ada, saat ini melakukan transaksi secara on-line. Sebuah kemudahan yang memungkinkan penabung untuk menarik atau mengambil uang tabungannya dari berbagai kota. Hdirnya toko buku on-line, semacam Amazone.com, e-book, gramedia.com, dan semacamnya sesuatu yang hadir di hadapan kita. Kenyatan yang dalam era dunia maya.



BAB III
METODOLOGI PENULISAN

Karya tulis ini mempergunakan metode kajian pustaka (kajiaj literer) dengan mengambil data atau informasi dari data sekunder atau sumber pustaka. Data yang telah diperoleh kemudian ditelaah sesuai dengan ebutuhan dan kemudian dikrtitisi untuk menjawab permasalahan yang ada.



BAB IV
INTERNET DAN PELUANG KERJA

4.1 Teknologi Masa Depan
Internet sebagai salah satu produk teknologi secara nyata telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, utamanya manfaat untuk mendapatkan informasi yang cepat. Bahkan dengan kemajuan teknologi satelit – layanan Google mampu mengajak kita untuk melihat hunian di permukaan bumi dati ketinggian dua ratus meter dari dalam ruang pribadi kita dengan mempergunakan perangkat komputer dan saluran telepon.
Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan dalam kehidupan saat ini, karena berkat kemajuan teknologi semua bisa terdeteksi dan dapat disaksikan oleh amsyarakat dunia. Dari sini sebuah impian mulai dibayangkan dan suatu hari kelak dapat menjadi kenyataan.
Jika dalam kehidupan nyata ada pemerintahan yang mengatur adminsitrasi dan menata kehidupan masyarakatnya. Dalam dunia internet (maya) juga dikenal pemerintahan e-goverment. Sebuah ruang layanan pemerintahan yang menyediakan aneka ionformasi bagi masyarakat yang membutuhkannya. Sebuah ruang terbuka, siapa pun bisa masuk dan meninggalkan pesan , atau mmebrikan kritik untuk kemajuan pemerintahan.

4.2 Internet; Sumber Penghidupan Baru
Selain program aplikasi (soft ware), internet semkain berarti bai kehidupan masyarakat. Di dalamnya tersedia banyak kemungkinan untuk mengakses informasi sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Menariknya dari informasi yang disediakan pada beberapa situs ada yang diberikan secara gratis atau Cuma-Cuma. Namun tidak sedikit pula ketika kita membuthykan untuk mengunduh (download) terlbih dahulu harus menyerahkan sejumlah nuang melalui rekening bak yang telah ditunjuk. Kenyataan baru dalam kehidupan bahwa dunia internet juga meneydiakan layanan jual beli aneka kebutuhan masyarakat. Menariknya dalam dunia semacam ini akhirnya terbangun rasa saling membutuhkan. Pada akhirnya doi beberapa situs yang sering dikunjungi menawarkan tayanganiklan yang tentunya tidak lagi gratis, tetapi harus mebayar profit untuk jangka waktu tertentu.
Bagi pelajar dunia internet meneydiakan kebutuhan mereka baik berupa buku elektronik yang dikenal dengan e-book , bimbingan belajar on-line sebagai lahan pekerjaan bagi lembaga bimbingan belajar sehingga bisa melayani seluruh masyarakat yang membutuhkan bukan dari satu kota bahkan sangat memungkinkan masayrakat dari ebrbagai negara. Aneka kursus keterampilan dilakukan secara on-line dengan membayar uang tertentu maka panduan dapat segera diunduh (download).
Bagi tenaga pendidikan , dunia internet merupakan ruang terbuka untuk mengakses perkembangan pengetahuan yang berlangsung setiap waktu. Percepatan informasi selalu meninggalkan buku pelajaran atau buku teks yang dipergunakan guru. Peluang yang kemudian memunculkan penawaran-penawaran informasi melalui internet.
Tanpa disadari internet yang semula dicemoohmsebagai ruang maya yang penuh dengan dusta, saat ini telah berubah menjadi sebuah ruang terbukan yang memungkikan segalanya menjadi nyata.
Pada kenyataannya saat ini banyak programer komputer yang menjual jasanya lewat layanan on-line, para penulisa naskah mengirimkan karyanya lewat e-mail, sehingga dapat sampai ke alamat tujuan dalam waktu yang singkat. Kemudahan-kemudahan yang membuka peluang usaha bagi setiap orang untuk mencari potensi diri sehingga berpeluang untuk mendapatkan kerja sesuai dengan tuntutankebutuhan dunia internet. Semua serba memungkinkan. Mimpi-mimpi akan menjadi kenyataan, kata para motivator jika disertai dengan kerja keras dan kemauan untuk selalu mengembangkan diri dan pantang menyerah terhadap hamabatan yang ada.


BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Internet memiliki peran sangat penting dalam kehidupan saat ini, di antaranya : (a) kemudahan – kemudahan untuk mengakses informasi melalaui berbagai macam situs. (b) berkomunikasi dengan orang lain dari jarak jauh dalam sebuah telekonferensi sehingga sepetinya kita berada dalam satu ruangan;(c) peluang mendapatkan penghasilan dengan menjualinformasi melalui beberapa layanan yang tersedia.
Peluang untuk mendapatkan pekerjaan sangat terbuka terutama bagi mereka yang menguasai teknologi informasi sebagai kemapuan yang dibutuhkan untuk membuka dan meraih peluang kerja di internet. Peluang itu dapat diraih karena dengan promosi di internet penawaran kita dapat dibaca oleh berbagai masyarakat dunia tanpa dibatasi oleh batas geografis. Sebuah peluang besar yang tidak akan ditemukan saat kita memasarkan barang melalui dunia nyata.

5.2 Saran
Pemerintah perlu memperhatikan untuk memasukkan internet dalam pembelajaran di sekolah, sehingga anak dan remaj mulai akrab dengan internet, mampu memanfaatkannya, dan bisa memanfaatkan peluang-peluang kerja yang mungkin tersedia di dalamnya. Pengenalan teknologi kepada kaum muda sejak ini memberikan peluang bagi mereka untuk menegal lebih manfaat positifnya, sehingga mereka tidak terjerumus atau diperbudak teknologi.


Daftar Pustaka
Haryadi,Dwi,SH.,MM.2008, “Internet Dalam Dunia Pendidikan”, http://www.ubb.ac.id./ 27 Maret
Rekdale, Phillip. 2001. Internet dan Pendidikan. e-majalah.com
------------,“Manfaat Internet untuk Pendidikan” dalam bambangp4tk.wordpress.com, 24 November 2007.
------------, “Sekolah Online di Kaki Merbabu” dalam www.pendidikansalatiga.net.
------------,2007.Peran Internet Bagi Pendidikan Anak. http://ceplar.wordpress.com/
16 november
*penulis saat ini siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sumenep

Sabtu, 04 Juli 2009

JURNAL 11


S.A.L.A.M

Assalamualaikum wr.wb.
Jurnal kecil anak kita edisi kali ini menerbitkan tulisan (cerita pendek) karya Millenia Pasca Dina Putri. Cerita yang berawal dari pengalaman yang kemudian diungkap ke dalam tulisan. selamat membaca.


CERITA
Karya: Millenia Pasca Dinaputri
*penulis dikenal dengan nama panggilan Sisil kelas V SDN Pajagalan I- Sumenep

BERLIBUR DI BULAN PUASA

Saat itu aku sedang puasa. Aku dan keluargaku ingin berlebaran bersama nenekku. Aku berlibur ke Malang. Kami bersama berangkat ke Malang pagi-pagi. Aku merasa lapar tetapi aku tetap berpuasa supaya dapat pahala. Kami sampai di kota Malang , di rumah Omku pukul 16.00 WIB. Aku mandi, makan, lalu istirahat.
Aku bangun pagi-pagi . lalu shalat subuh, dan kemudian mandi pagi. Aku dan mama jalan-jalan dan pergi ke pasar untuk belanja makanan persiapan untuk buka. Waktu aku pulang dari belanja tidak terasa sudahpukul dua siang hari. Aku, mbak, mama, dan tanteku memasak, sedangkan adikku anak tanteku main PS.
Setelah beberapa hari puasa. Aku mama, dan mbakku ke Jatiroto berlbur ke rumah nenek. Di sana aku menginap dua hari. Aku melanjutkan perjalanan ke Sungkowono bersama semua keluargaku. Aku pulang ke Jatiroto pukul 13.30, tidak langsung ke rumah nenek, tetapi masih jalan-jalan ke Mates di Jember.
Aku baru pulang pukul enam belas, karean di rumah nenek tidak ada yang memasak makanan, semuanya membeli gule dan sate. Kami makan bersama
Hari lebaran yang dinantikan pun tiba. Aku sangat berbahagia. Aku meminta maaaf ke yang lebih tua. Kami saling bermaf-maafan.

Sumenep, 7 desember 2008

KAKAKKU IKUT PADUAN SUARA

Suasana gedung snagat ramai, karena hrai itu acara perpisahan siswa kelas XII SMA 1 Sumenep. Semua siswa dan orangtua murid hadir di gedung yang cukup luas tersebut. Mereka memakai pakaian yang bagus-bagus, terutama siswa kelas XII. Mereka ada berpakaianan ala ratu, pembalap, petrani, pakaian khas china, dan pakaian seperti tengkorak. Mereka ingin memberikan kenangan terindah untuk sekolah yang saat ini melepaskannya.

Pertunjukan di panggung benar-benar meriah; ada perwakilan dari siswa kelas X, XI dan kelas XII. Ada nusik tradisional ul-daul, tari muangsnagkal, dancer, teater, aneka band, dan paduan suara.

Peretunjukan yang paling berkesan bagiku adalah paduan suara. Aku menukainya, karena suaranya merdu dan indah didengarkan. Juga aku senang melihatnya karena disitu ada kakakku yang menjadi anggota paduan suara.

Pertunjukan yang menyenangkan hingga tak terasa pertunjukan usai. Suasana pun berubah menjadi harus saat siswa kelas XII bersalaman mengucapkan salam perpisahan.
Sumenep, 17 Mei 2009

KEHILANGAN HP DI ANGKOT

Aku dan mama baru pulang dari Matos- Kota Malang. Aku dan mama naik angkot, karena tanteku tak bisa menjemput pakai mobil pribadinya.
Di dalam angkot sangat banyak penumpang, sehingga kami berdesakan. Juga aku dan mama.

Di tengah perjalanan ada orang laki-laki sepertinya mabuk, mau muntah. Laki-laki itu mendekat ke jendela di seblah mama. Tetapi laki-laki itu hanya pura-pura muntah,sebab ketika berada di jendela di dekat mamaku, tangannya masuk ke dalam tas yang digendong mama. Mamaku tidak memperhatikannya, barangkali takut terkena muntahannya.

Aku melihta tangan laki-laki itu masuk ke dalam tas mama, tapi aku takut mengutarakanya. Setelah turun dari angkot, mamaku baru sadar Hangphone aku dan mama telah lenyap diambil copet laki-laki yang pura-pura muntahj di dekat mama.

Aku dan mama sangat sedih. Mudha-mudahan tuhan memberikan gantinya yang lebih bagus. Amin!
Sumenep, 19 april 2009

Selasa, 19 Mei 2009

JURNAL 10

S.A.L.A.M
hallo kawan edisi ini kita dapat membaca tulisan MILLENIA PASCA DINAPUTRI yang dikenal dengan panggilan Sisil. ia cukup produktif karena setiap muncul di pertemuan Savant selalu menuliskan pengalanmannya dan angan-angannya.
oke deh selamat membaca
wassalam


PANGKENG
sajak-sajak Millenia Pasca Dinaputri

KABAR BUAT ADIK
Halo adikku, bagaimana kabarmu? Baik-baik saja, kan.
Mbak disini baik-baik saja
Mbak senang deh tinggal di Sumenep
Di sini ada taman adipura yang sangat asri
Ramai dikunjungi orang setiap saat
Di taman adipura ada orang berjualan aneka macam
Di sana ada yang jualan baju, kaet, es krim, boneka
Dan enaka macam makanan
Ada sepur-sepuran
Dermulen, odong-odong
Dan banyak yang lain

Banyak pengunjung yang datang
Sehingga taman menjadi ramai
Sampai disini dulu ya
Kapan-kapan kita sambung lagi.
Sumenep, 5 april 2009





ANGGUR

Aku suka buah anggur
Karena rasa buahnya enak
Ciri buah anggur
Rasanya manis
Ada yang berwarna hijau
Ada yang berwarna ungu
Bentuknya bulat dan kecil-kecil
Anggur dipetik dari pohonnya
Buah segar menyehatkan
Sumenep, 5 april 2009



CITA –CITAKU

Cita-citaku ketika besar nanti ingin menjadi dokter
Spesialis jantung dan penyakit dalam

Untuk mencapai cita-cita aku harus belajar dengan rajin
Berdoa dan memohon kepada Allah

Yang aku lakukan, kalau cita-citaku tercapai
Aku bersyukur kepada Allah
Dan mengucapkan terimakasih kepada mama
Yang telah mendidikku

Sumenep, 3 Mei 2009

Minggu, 17 Mei 2009

JURNAL 9


SALAM
Edisi kali ini kami menurunkan puisi-puisi yang dibuat Moh. Azmil Ramadhan. Puisi yang unik karena Azmil hanya menulis kalau pas ingin menulis. Jika diajak menulis bersma teman yang lain dia akan ambil bola sepak, main sepakbola.
haaa

PANGKENG
Sajak-sajak
MOh. Azmil Ramadhan

KELUT

Gunung kelut
Begitu indah pemandanganmu
Warna hijau tua dan muda
Sungguh tinggi dirimu
Berada di bawah awan stratus
Bila aku melihatmu aku merasa senang

BROMO

Bromo
Begitu menakjubkan dirimu
Bila pagi hari engkau begitu dingin
Embun berada diatas kepalamu


MERAPI

Gunung merapi
Begitu asyik pemandanganmu awan dan langit berada diatas kepalamu
Sunggguh tinggi engkau
Aku ingin mendakimu

Jumat, 27 Maret 2009

JURNAL 8

JURNALKECIL ANAK KITA

S . A . L . A . M

Apa yang menarik dari sebuah buku? Jendela Dunia! Kata orang bijak. Namun masihkah buku menjadi jendela dunia ketika infrmasi yang diberikan terbatas hal-hal tertentu. Gugatan ini tidak berlebihan, karena semenjak internet menjadi bagian keseharian dalam kehidupan kita. Dunia terasa sempit, dalam bentangan jarak yang jauh jadi ciut dan hampir dalam waktu bersamaan kita dapat mngakses berbegai in formasi melalaui mesin pencari Google.

Barangkali dunia buku atau kertas akan segera berakhir, dan sebagai gantinya digitalisasi dalam berbagai publikasi informasi demikian marak. Barangkali dunia buku akan segera berakhir dalam kehidupan kita. Itu tak penting, tetapi dalam diri kita harus tetap ditumbuhkan kecintaan terhadap keinginan untuk mengebangkan wawasan dan penegtahuan. Hanya dengan berpengetahuan derajat manusia akan dimuliakan.

BUKU LAWAN GOOGLE

OLEH: Samudera Hidayatullah*

Dunia maya atau dunia internet merupakan suatu hal yang tidak tabu lagi. Dunia internet sudah merambat di semua kalangan masyarakat.
Kita tahu bahwa internet merupakan suatu sumber ilmu penegtahuan terbesar dan terbanyak sat ini. Kita bisa mencari semua informasi yang dibutuhkan di berbagai website yang tersedia. Cara mendapatkan infromasi dalam internet membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama. Hanya dalam hitungan detik kita bisa mendapatkan pelbagai informasi yang kita butuhkan.
Kita bisa mengaplikasikan internet dalam dunia pendidikan, khusunya bagi pelajar bisa memanfaatkannya untuk mencari berbagai sumber informasi; materi pelajaran, soal-soal, dan sebagainya dalam satu lembar halaman.
Namun mengapa dunia pendidikan sekarang banyak yang belum mengenal dunai internet, bahkan sama sekali tidak diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Padahal kita tahu banyak hal yang bisa didapatkan dalam internet.
Apakh penyebab kejadian ini? Mungkin masih ada guru yang gaptek, ataukah ada siswa yang gaptek.
Siswa ketika belajar melalui internet terlihat begitu bersemangat, karena mereka bisa menghilangkan kejenuhan. Mereka bisa lebih mengerti materi pelajaran dibandingkan dengan belajar melalui buku. Jika mereka jenuh membaca dapat beralih mencari suatu hal baru, permainan, yang bersifat rekreatif.
Disamping belajar mereka juga juga mengerti hal lain. Sambil belajar mendengarkan musik. Bila sudah capek dapat melakukan chatting. haaaha

*penulis adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sumenep

P . A . N . G . K . E . N . G
SAJAK-SAJAK MILLENIA PASCA DINAPUTRI

PAGI-PAGI

Aku bangun pagi-pagi mendnegar ayam berkukuruyuk
Aku membantu mama
setelah selesai mandi
aku bersiap-siap ke sekolah

sebelum aku berangkat, selalu makan pagi
bersama kakakku
aku memakai sepatu lalu bera ngkat ke sekolah
Tapi aku tak lupa untuk pamit ke orangtua


USAI PANEN
Aku melihat petani sedang memanen padi
Mereka sangat sibukmemotong batang padi
Bekerjasam menyelsaikan kerja

Di sawah terlihat kupu-kupu, segerombol burung terbang di udara
Terlihat juga orang-orangan bergoyang-goyang diterpa angin
Mengusir burung pipit yang ingin mencuri padi

Di pematang ada pohon pisang rumput liar dan alang-alang
Dan di kejauhan terlihat menara tinggi mrngibar bendera
Sungguh indah pemndangan sawah pagi ini

MUSIM HUJAN

Karena air yang menguap dan mendung yang terbawa angin
Turun sebagai hujan

Tidak ada yang menggembirakan karena jalanan
Menjadi licin dan becek

Jika hujan terlalu lama dan deras pasti terjadi banjir dan
Mengganggu aktivitas manusia
penulis adalah Siswa Kelas IV SDN Pajagalan I – Sumenep
dan aktiv sebagai anggota SAVANT